Komitmen Melayani Anggota

Komitmen Melayani Anggota

 

Beberapa minggu lalu, saya diminta Bank Indonesia untuk menjadi salah satu pembicara di forum Delapan Negara Development Eight (D-8), Development Eight merupakan forum delapan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim, seperti Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Banyak sekali inisiatif yang dilontarkan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dalam dunia Islam. Nah, salah satu yang dibicarakan adalah bagaimana inisiatif Indonesia yang dianggap berhasil dalam mengurangi kemiskinan melalui lembaga keuangan yang berbasis masyarakat yakni BMT (Baitul Maal wa Tamwil). Oleh karena itu, saya diminta untuk menceritakan succes story (cerita sukses) terkait dengan BMT.

Hadirnya BMT berawal dari pemahaman akan persoalan besar yang terjadi di masyarakat. Persoalan apasajakah itu? Pertama, masyarakat kita belum memiliki kebiasaan menabung. Kedua, masyarakat kita belum memiliki kebiasaan untuk merencanakan keuangan. Dua hal inilah yang mendominasi pemikiran masyarakat secara umum. Disamping itu dari sisi supplay lembaga keuangan yang fokus untuk memberi layanan pada masyarakat yang memiliki kemampuan dan karakter yang bagus (feasible) tapi belum layak secara perbankan (non bankable) yaitu usaha mikro, pada waktu itu juga belum ada. BMT-lah yang melakukan upaya seperti itu.

TAMZIS sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang memang sejak 1992 berkhidmat pada micro finance untuk menyelesaikan masalah yang mendasar tersebut dengan melayani anggota secara jemput bola. Artinya karena kesadaran bahwa anggota rata-rata adalah pemilik usaha dengan dirinya sendiri sebagai tenaga kerja, sehingga tidak mungkin datang ke kantor. Maka dibuatlah kebijakan bahwa karyawan TAMZIS lah yang mendatangi anggota.

Alhamdulillah, sistem yang dibangun berbasis kepercayaan itu sudah berjalan, meskipun demikian di sana-sini tentu masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahannya.

Setelah 20 tahun, apa yang dilakukan TAMZIS selama ini tentu harus ditingkatkan, diperbaiki dan selalu berupaya untuk menutupi seluruh kelemahan-kelemahannya.

Alhamdulillah, mulai tahun 2012 kemarin, semangat untuk membawa dakwah "minaddulumaati ilannuur" (dari gelap menuju cahaya), yakni menjadi problem solver bagi masalah umat yang diutarakan di depan. TAMZIS sudah mencoba untuk melakukan perencanaan aplikasi transaksi melalui handphone (HP). Kini, seluruh karyawan TAMZIS menggunakan HP untuk melayani anggota. Dimana yang sebelumnya penyelesaian atas semua transaksi dilakukan pada sistem komputer yang terdapat di kantor, sekarang dengan hadirnya teknologi seluler kita bawakan kantor untuk melayani anggota di manapun anggota berada.

Jadi, dengan pencatatan transaksi melalui HP tadi menjadikan pencatatan tersebut terintegrasi dengan sistem yang ada di kantor. Sehingga semua transaksi yang terjadi di tempat-tempat anggota dengan waktu bersamaan tercatat pula di kantor TAMZIS. Ketika semua transaksi sudah terintegrasi maka secara otomatis setiap anggota akan diberi tanda bukti (kwitansi) yang langsung dari print portable yang dibawa karyawan TAMZIS. Dengan bukti tersebut, menunjukkan bahwa transaksi yang dilakukan telah masuk dalam sistem.

Demikian juga, TAMZIS ingin melayani anggota atas dasar kebutuhan layanan pembiayaan maupun tabungan. Dengan layanan tersebut, diharapkan kebiasaan menabung yang selama ini tumbuh bisa terus ditingkatkan. Dan TAMZIS juga bisa menjadi sarana untuk mengelola perencanaan keuangan bagi anggota.

Sebagaimana telah dimaklumi, kita telah memasuki bulan Juni, Juli dan Agustus yaitu bulan-bulan dimana kebutuhan anggota terhadap pendidikan muncul sehingga kebutuhan keuangan akan meningkat pada bulan-bulan tersebut. Selain itu, kebutuhan dana akan meningkat menjelang hari raya idul fitri.

Kita tahu, Indonesia sebagai negara yang sistem ekonominya masih dipandu dan dipicu oleh kebutuhan masyarakatnya sehingga bulan-bulan mendatang ini denyut ekonomi akan meningkat, hal ini telah dicermati dengan baik oleh para anggota sehingga kebutuhan akan permodalan meningkat dengan tajam dan pasar pun menjadi penuh dengan gairah.

Hal ini, menuntut respon TAMZIS untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat yang semakin besar. Dalam melayani anggota yang membutuhkan dana pun, TAMZIS telah memiliki dua kategori pembiayaan. Pertama, Pembiayaan Ikhtiar Utama Satu (PIU-1), yakni pembiayaan TAMZIS Rp 20 juta kebawah. Kedua, Pembiayaan Ikhtiar Utama Mikro Dua (PIU-2), dimana pembiayaan TAMZIS mulai Rp 20 juta hingga Rp 100 juta atau lebih dari Rp 100 juta.

Dengan demikian, TAMZIS siap melayani semua kebutuhan masyarakat, baik pembiayaan modal kerja para anggota maupun pembiayaan di luar kebutuhan usahanya. Pendek kata, TAMZIS mencoba untuk melayani anggota sebaik mungkin. Dengan harapan, layanan ini dapat sungguh-sungguh menjadikan anggota lebih sejahtera, lebih mampu mengatur keuangannya, lebih mampu menjadi masyarakat dengan kebiasaan menabung dan lebih mampu mengatur usahanya, meningkatkan usahanya sehingga usahanya lebih baik dan lebih besar lagi.

Maka, kami ucapkan, selamat menikmati semua layanan TAMZIS untuk mensejahterahkan kita dan keluarga kita, amien. []